Interval QT dan Dispersi QT Sebagai Prediktor Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor Selama Perawatan dan Satu Tahun pada Pasien Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Latar Belakang: Interval QT yang memanjang dan dispersi QT merupakan penanda EKG yang berhubungan dengan kejadian aritmia ventrikel, disfungsi ventrikel kiri, dan mortalitas kardiovaskular pada pasien sindrom koroner akut. Metode: Penelitian ini adalah studi retrospektif yang melibatkan 108 pasien IMAEST dan menguji dua variabel yaitu interval QT dan dispersi QT sebagai prediktor KKvM selama perawatan dan KKvM dalam 1 tahun. Interval QT, dispersi QT dan variabel klinis dibandingkan antara kelompok pasien yang mengalami KKvM dengan kelompok pasien yang tidak mengalami KKvM. Hasil: Pasien dengan KKvM selama perawatan memiliki interval QT maksimal terkoreksi yang lebih panjang (482±35 msec vs 453±40 msec, p<0.001) dan dispersi QT yang lebih lebar (97.15±29 msec vs 75.22±24 msec, p<0.001). Uji regresi logistik menunjukkan bahwa dispersi QT merupakan faktor independen terhadap KKvM selama perawatan dengan RO 6.239 untuk nilai potong 100 msec. Pasien dengan KKvM dalam 1 tahun memiliki interval QT maksimal terkoreksi yang lebih panjang [515 (435-546) msec vs 452 (395-586) msec, p=0.001] dan dispersi QT yang lebih lebar [100 (55-147) msec vs 77 (25-147) msec, p=0.018]. Uji regresi logistik menunjukkan bahwa interval QT maksimal terkoreksi merupakan prediktor independen KKvM dalam 1 tahun dengan RO 5.906 untuk nilai potong 460 msec. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara interval QT maksimal terkoreksi dan dispersi QT dengan Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor (KKvM) pada pasien IMAEST baik selama perawatan di rumah sakit maupun satu tahun setelahnya. Dispersi QT merupakan prediktor independen KKvM selama perawatan,