##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Anita Yasmin Nasution

Abstract

Masalah gizi yang paling utama bagi balita adalah stunting dan kurang gizi. Stunting atau pendek merupakan salah satu gizi kurang yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai perkembangan pada usia anak atau tinggi badan menurut umur serta menimbulkan gangguan pada perkembangan fisik yang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, motorik serta penurunan kinerja kerja. Anak dengan stunting memilki IQ (Intelligence Quotient) lebih rendah dari pada anak yang normal. KEK dan anemia ibu saat hamil akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita. Tujuan penelitian mengetahui hubungan status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting di wilayah kerja UPT.Puskesmas Kintamani VI tahun 2022. Jenis penelitian observasional dengan rencana cross sectional. Besar sampel 29 orang, data dari register kohort. Analisis bivariat menggunakan uji eksak fisher. Analisis univariat 82,8% umur 20 sampai 35 tahun, 65,5%) multigravida dan 3,4% grandemultigravida. Frekuensi ibu hamil yang memiliki LILA≥ 23,5 cm yaitu 70,3, ibu hamil dengan Hb ≥ 11 g/dl yaitu 89,7%, balita yang mengalami stunting tahun 2022 yaitu 20,7%. Ada hubungan status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kintamani VI tahun 2022 dengan nilai p 0,018. Peneliti menyarankan kepada UPT. Puskesmas Kintamani VI agar lebih meningkatkan promosi kesehatan tertutama tentang gizi selama kehamilan dengan menggunakan media yang lebih menarik.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##